hanya ada 2 cara untuk mengetahui makanan halal yang ada di Hong Kong dengan pasti :
1. download document yang berupa list halal&vegetarian restaurants yang diterbitkan oleh pemerintah Hong Kong, SAR
2. research sampai muntah
Hong Kong memang destinasi yang ramah muslim, tapi bukan berarti segampang itu untuk menemukan makanan halal seperti di Indonesia. bold warning dari orang tua saya ketika saya sedang berada di luar negeri adalah : hati hati dalam makanan (jangan sampai termakan yang syubhat apalagi sampai haram) jangan dekat dekat dengan alkohol, dan jangan masuk ke tempat ibadah orang. karena, kalau sampai termakan yang tidak bersih, maka hal itu berpengaruh langsung kepada ibadah. kalau sampai sembarangan masuk tempat ibadah orang, siap-siap malamnya bisa ngga' bisa tidur.
jika dibandingkan dengan Singapura, makanan halal di Singapura tentu lebih banyak pilihan, tapi bukan berarti cari makanan halal di Hong Kong itu sulit. yang penting kita tau dengan pasti langkah yang akan kita lakukan. nah, ini adalah 3 hal yang kami lakukan untuk terhindar dari makanan yang tidak bersih.
1. download dan pelajari documents yang sudah diterbitkan pemerintah Hong Kong, SAR
Hong Kong, SAR goverment melalui ministry of foreign affairs secara berkala menerbitkan daftar restoran halal & vegetarian. ini adalah sumber resmi yang bisa kita jadikan acuan untuk menentukan kita mau makan apa. karena jumlahnya tidak banyak (tidak sebanyak di Singapura) saya membawa kotak makan dari Indonesia setiap kali saya datang ke tempat makan halal. jadi bisa dibilang saya selalu over order ; saya makan dulu sampai cukup, kemudian selebihnya saya masukan ke dalam kotak makan, jaga jaga kalo saya lapar dan jauh dari lokasi makanan halal. dokumen resmi berisi daftar makanan halal yang diterbitkan pemerintah Hong Kong dalam bentuk .pdf bisa di-download di sini.
2. research, reseach, research!
setelah selesai mempelajari semua dokumen dan website terbitan pemerintah, saatnya saya melakukan research.
untuk perjalanan ke luar negeri, saya membagi sumber informasi ini menjadi 3 wilayah :
1. informasi panjang.
biasanya bersumber dari blog, youtube video (termasuk nonton walking tour) & pinterest. dalam mempelajari informasi panjang ini saya harus fokus untuk merangkum apa apa saja yang saya anggap penting dan relevan dengan perjalanan dan personality saya. setelah selesai merangkum baru saya structuring ulang, dan informasi panjang ini adalah informasi utama dalam riset perjalanan saya, termasuk soal makanan. karena biasanya riset ini saya bedakan :
1. riset detail perjalanan (itinerary, lokasi hotel, lokasi masjid terdekat (ini penting!), ticket pesawat, layover, cuaca, pakaian, aplikasi yang wajid di-download, peraturan negara setempat baik yang tertulis & yang tidak, mempelajari penduduk local & etiquette yang harus dipatuhi, dan masih banyak lagi)
2. riset makanan halal dan alternative-nya, seperti kalau memang sesulit itu & saya harus masak, di mana toko bahan makanan halal.
3. finished spreadsheets yang berisi kecocokan dan relevansi final antara riset detail perjalanan & riset makanan halal.
2. informasi pendek
biasanya bersumber dari social media seperti Tiktok & Instagram, dan ini sifatnya informasi tambahan. termasuk informasi dari AI Company seperti DeepSeek & ChatGPT.
research dari sosial media ini walaupun sifatnya tambahan, jujur saja lebih melelahkan karena kadang preferensi, personality & capability creator itu ngga’ selalu jelas. jadi, walaupun informasi yang saya dapat dari sumber ini tuh banyak, tapi saya harus validasi informasi tersebut dan itu cukup memakan waktu, karena kadang ada informasi yang saya harus validate lebih dari sekali bahkan harus berulang ulang. kadang saya sampe harus reasoning, kenapa sih creator ini ngomong kayak gini?. nah, makin panjang kan prosesnya. HAHAHAHAHA.
makanya saya harus bener bener spend banyak waktu ketika berada di wilayah ini.
3. informasi detail (karena dari poin 1&2 tidak bisa ditarik kesimpulan)
saat research tentang makanan di Hong Kong, saya cukup dengan poin 1&2, hanya saja kemarin saya harus bener bener ngubek pinterest untuk akhirnya bisa punya spreadsheets yang saya jadikan pedoman.
tetapi, kadang ada situasi yang tidak sebagus itu.
jalan terakhir ketika informasi panjang itu kurang/terlalu banyak dan informasi pendek terlalu simpang siur : research dari buku.
kalau cara ini sudah saya tempuh, berarti udah kacau banget sehingga saya udah bener bener bingung gimana cara structuring-nya.
di tahap ini, research-nya harus bener bener sabar, lama dan makan waktu. daripada ngga’ dapat jawaban sama sekali yang bisa dipegang, ya gapapa harus sabar.
mana destinasi sih yang menempati tahta tertinggi informasi paling simpang siur yang bikin saya harus sabar banget belajar dari buku buku ini?
TOKYO :)))
3. plot tempat makan halal tersebut sesuai daerah tinggal
setelah selesai mempelajari sumber resmi & riset sampai muntah, masuklah kita pada tahap yang terakhir. tidak semua tempat makan halal itu dekat dengan tempat kita tinggal.
ada yang dekat, ada yang agak jauh, ada yang jauh, ada yang jauh banget.
di sini, biasanya saya sudah harus bersahabat baik dengan google maps beserta street view-nya. karena hanya karena di peta tulisannya 250 meter dan bisa ditempuh dalam waktu 5 menit, bukan berarti informasi itu adalah informasi aktual. melalui street view, kita bakal tau itu jalan menanjak apa enggak, harus nyebrang jalan berapa kali, sepadat apa orang yang lewat sana, dan sebagainya.
the more you do your research, the more you close with the actual situation.
dan tempat makanan halal yang sudah kami plot inilah biasanya yang menentukan akhirnya kami menginap di daerah mana.
saat di Hong Kong, kami beruntung memiliki 2 tempat makan yang walking distance : Wai Kee & Islamic Centre. dan saat kami berjalan jalan melihat sekeliling, banyak dispensary & groceries store sehingga saya yang hampir selalu tidak cocok dengan sabun dan sampo hotel, harus selalu beli buah-buahan, gula, teh dan Evian berbotol botol ini tidak terlalu jauh angkat angkat untuk sampai ke tempat kami tinggal. karena walking distance, jadi yah laper dikit langsung ngacir makan ke masjid yekan.
why i do this?
because for everything i love, i must put an effort on that. and that’s what i did in Hong Kong.
No comments:
Post a Comment